Jumat, 07 Mei 2010

[BUNGA ABADI]

Di astana langit suara terompa menapaki tangga gemawan
di sekitar jembatan mengulum degup jantung gentayangan,
menyisiri kemalaman kasih pantai, janji luluh dalam dekapan.

Ombak gelombang membuncah memecah nafas-nafas bintang,
saat bulan hadir menciummu bunga keabadian. Membaca luka
bersinggah sebelum terbang berpesta kucurkan keringat darah.

Kaki-kaki kuasamu sesusu madu mengaliri bibir para pejuang,
kepak sayap paling pekat, dalam goa sunyi kelembutan lautan.

Berpakaian kekekalan di ujung maut menyongsong fajar jaman;
anak-anak bermain di tepian keasingan, tak ada penuntun mimpi,
menjadi buta memandang, ketika ketakmampuan tetap bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.