Selasa, 11 Mei 2010

[PEKUBURAN]

Tergesa pribadiku meminjam penamu
yang terpendam sedari abad lampau.

Izinkan menulisnya di bingkai waktu
sebab hawa kematian menguntitku.

Serintihan gerimis ke pucuk cemas
kenang terjatuh di tumpukan buku.

Dedaun pemandu angin kupu-kupu,
mengepak tiupan keluh ke wajahmu.

Ikan-ikan dingin menari di balik awan,
sehalus kabut pembuka gunung Lawu.

Bergulung angin menunggangi turangga
berderap maju mengingat masa kecilku.

Menerima mesin ketik nyanyikan kenang
mengecup kalbu di sepanjang tapak lalu:

menyusuri prasangka hantu, gumamku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.