Selasa, 11 Mei 2010

[SAJAK KEMBAR JEMBATAN]

(I)

Pandanglah lautku, ambillah segenggam awan
sembari tikam gelombang pada himpit karang.

Pasir beterbangan menjelma lebah di matamu
dan angin tiupan itu pingsan dijemput syairku.

Di sini aku masuk dalam kesadaran jembatan
bayang-bayang menyusuri pantai ke hutan.

Aku menguntitmu
sejauh senja menghulu ke pintu.


(II)

Pandanglah lautku, ambil segenggam awan
kan tertikam gelombang di himpitan karang.

Pasir beterbangan mengenai mata angin,
dari hadapan pingsan dijemput syairku.

Di sini, langkahku memasuki kesadaran,
bayang menyusuri hutan rimbun cemara.

Sebias cahaya kota asal matamu
menguntit di senjakala nun jauh,
terlelap mimpi menuju jembatanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.