Senin, 07 Juni 2010

[MENAMPUNG DANAU BALADA]

Untuk W.S. Rendra

Sampai salamku ke lembah-lembah berbaur kabut hijrah
dituntun jalanan setapak bukit tua memetik angin cahaya.

Kicauan burung kabarkan sarang biru, embun terpelanting
menepati janji kenai lantai marmer pendapa nan menyerap.

Kucuran keringat bocah bermelodi kangen halaman rumah
serta rerumputan bersalam pagi membasahi lembaran hati.

Dalam tanjakan gerimis, degup elang melintasi cakrawala
sayap-sayap perkasa selengking gayuhan kisah negeri ini:
orang-orang berduyun pada gerbang kota tertelan warna.

Tatap saja saat ragu kan diperlihatkan kasih sayang merdu
airmata ketenangan jiwa menampung danau-danau balada
dan prahara tinggalkan kelopak-kelopak tanah kan bersemi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.