Jumat, 04 Juni 2010

[POTRET DIRI]

Untuk Van Gogh

Melihatmu, jantungku berdetak keras
meronceng kalbu mencerca cemburu.

Adakah senja lamban menyimak usia?
Sedang guratanmu tanpa ragu-ragu.

Sapuan kering kuasmu lumati dunia
segetar penyangga awan berpindah.

Campuran warnamu buyarkan batu
mata kikisan duri tumpulkan belati.

Van Gogh, berilah aku kenekatan
: memotong telingamu yang satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.