Jumat, 04 Juni 2010

[TAMU KESUNYIAN]

Pada Marguerite Yourcenar

Depan pintu tertulis kalimah:
“Masuk lepaskan nama idola,
kan keluar membawa pelita.”

Pada pintu tertempel tanda
yang ikut gagal berlalu suara.

Kepulan asap cerutu meragu
harapan tak kunjung menepi
padahal nafas pasti selesai.

Hujan lebat pucatkan langit
mengapung membelah biru
bertengger di siang klawu.

Kehampaan tubuh terjatuh
dingin kata terlampiaskan
ketinggian angin membisu.

Menguras tarian pena ke jurang
petik gerimis pebukitan curam.

Kembarai musim tangan waktu
bawa takdirmu mencintai abadi.

Jejiwa gentayangan ditebus awan
mengurai detakan jantung kelabu,
tersimpan dalam tabung rencana.

Segelantung kembang teras rumah
tangkainya menjalari pribadi utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.