Jumat, 04 Juni 2010

[IBUNDA HAYAT]

Menyebut namamu, sarat makna keagungan:
kaulah panggilan samudra mengagumi langit.

Sumber sejati ombak bathin lelaki memuara,
dari kasih terlahir pun sayang belum bergulir.

Bumi bijian pendapat merindukan cakrawala,
ikan di laut, hujan teruntuk ladang kerontang.

Butiran embun gugur memunculkan mentari,
membagi-bagikan nafas semesta cahayamu.

Kau mata bulan gemintang di malam dingin,
hakikat kelopak kembang memancar mulia.

Sebagai pepintu kebahagiaan dunia-akhirat:
kau tanam mutiara di ladang angin kembara.

Mengajarkan anakmu membentangkan layar,
kiranya kiriman doa-doa ke taman perjuangan.

Agar tiada buyar pengertian gelombang diulang,
menghujam sujud di pantai setelah sembahyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.