Jumat, 04 Juni 2010

[SAJAK KEMBAR PULANG]

(I)
Penyelamanmu ke dasar laut
tenggelam merangkaki bibir,
matamu dipedaskan air mata.

Hanya angin penghuni nafas,
tersimpan batu di lipatan besi.

Terukir sebilah keris di jantung
gerbang langit sekilatan takdir.

Pulang berturangga sembrani,
melesatkan titah cahaya hati.


(II)
Aku simpan batu granit terlipat besi
kuukir sebilah keris tiada memesan
hanya jantung selalu berkata-kata.

Sepanjang dilempar batu langit
masa membuka gerbang pulang.

Berdatangan menunggang turangga
titisan titah dewata di telapak tangan,
sejarah tercipta di bawah sadar insan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.