Jumat, 04 Juni 2010

[WAKTU BEKU]

Untuk Jalaluddin Rumi

Aku menjenguk dirimu di sekapan waktu
tiada murung walau terkuliti dingin beku.

Jiwa khusyuk menyendiri di alam semedi
terbasuh embun kembang kesucian hati.

Sebening sungai menggelinjaki batu-batu
menyeruak ilalang kala pekabutan subuh.

Kenang tertampung di kelopakan malam
dipandang purnama menemui kediaman.

Membimbing pengorbanan kasih hening
ribuan gemintang menerangi rumputan.

Rongga pernafasan petir ditempa angin
menyambar kesadaran bulu-bulu mata.

Berabad lambaian wangimu pengekang,
aku pasir pesisir ditiup ombak berulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.