Jumat, 01 Oktober 2010

[MIMPI HUJAN BULAN KEMARAU]

Lewat tangkai gerimis mewangi terobati
kelopakan telaga percikan embun pagi
seharum rupa mendapat kecupan lagi.

Dan seekor elang gerilya mengintai
di cakrawala perburuan angin berita
koakan lara sedenyut nafasan perih.

Habis nyawa sedalam laut merenggut sepi
sampan kecil disambut rangkaian malam
bunga-bunga lelintang bersinar-seminar
sedapat nafas botol diayunan gelombang.

Pelayaran awan ke tengah pulau hilang
tersebab pantai dipeluk fajar kesadaran
:nyata hidup merindu sentuhan lembut
langit biru bunga tersebar di pelataran.

Sayap mengembang di lembaran angin
percikkan hati membuka jendela rumah
manakala lidah surya mengunyah sunyi.

Dicakarnya gosong mata buta
bibir keluh di ruangan tunggu
: surat-surat terhempas waktu
gugur layu memelas musim berganti,
tinta di kertas basah pudar warnanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.