Jumat, 01 Oktober 2010

[HARUM RUH MENUNGGU]

Derap membawa bayangan suara
dari langit merasuki kendi moyang
hening cahaya meneguk keyakinan
berayun awan menanti panggilan.

Senyuman ganjil beranjak sunyi
di awal kantuk menggejala abadi
: mimpi memburu malam berbagi
sebelum mencecap makna sendiri.

Nyala api di tengah bayu memusar
kesaksian tercuri lelap percumbuan
: wajah kekalkan daya mesra pantai
sejauh gelora melukis mata karang
diremas bulir garam selangit kelam.

Burung-burung menyulami daunan
direngkuh resah ruh silam-semilam,
tetapi niat bukan siapa menyerupai
penciuman lekat dahaga terkuasai.

Maka sisirlah rambutmu sayang
sampai pepucuk menyakitkan
serta taburkanlah kembang
bagi musim percintaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.