Senin, 02 Maret 2015

novel

Nurel Javissyarqi

(I) Bismillah...
Sepuluhtahun setelah meninggalnya Ratu Georgia, Tamara. Delapan tahun setelah wafatnyaRoger Bacon, penulis Opus Majus yang dikirimkan kepada Paus di Roma,lalu dipenjarakan sebab buah tangannya. Tiga puluh dua tahun sebelum lahirnyapetualang Marcopolo. Dua puluh dua tahun sebelum Cimabue lahir, pelukispemberani dan ironis asal Florence. Tujuh belas tahun sebelum kelahiran rajaInggris, Edwar I. Empat belas tahun sebelum Simon de Montford lahir, negarawanasal Norwegia. Lima tahun sebelum mangkatnya pendiri kerajaan Mongolia, JenghisKhan.

Ditanah Jawa, tengah terjadi perebutan kekuasaan secara manis oleh titisan dewaBrahma, anak hasil wangsit tapabrata Mpu Tapa Wangkeng. Berkawin dengan NyaiNdok, melewati pelepasan beludru keperawanan atas dasar terpaksa. Hasil buaiannyakelak menjadi Ken Angrok. Dalam literatur terakhir biasa ditulis Ken Arok,bapak raja-raja penyimpan sakti atau mana di bencah Dwipa.
Tepatnyatahun 1222, mendirikan tampuk kekuasaan di Shingosari. Selisih 58 tahun darihitungannya Ki Pujangga R. Ng. Ronggowarso pada Serat Pranitiradya, yangmengenai kerajaan Shingosari. Itu pun bukan Ken Angrok, tapi rajanya bernamaLembu Mardadu. Perlu diketahui, yang ditulis sang pujangga berupa jangka atauramalan. Sebagian pendapat sekadar catatan, karena yang diguratkannya telahlewat.
Sedangkandalam Ramalan Prabu Jayabaya, Jangka Tanah Jawa. Saya tidak menemukantulisan mengenai keberadaan Shingosari, pun Ken Angrok. Hanya ada bab BencanaAlam Di Jenggala, antara tahun 1201-1300 M. Kisah ini seolah tidak terciummanah atau kalbu Sang Prabu, mungkin sebab kebesaran cahaya Revolusi Ken Angrokyang tidak terbayangkan bumi. Kitab ramalan Prabu Jayabaya ditulis sebelumkejadian. Ini pula perlu diselidik ulang, apakah ditambahkan, atau dikurangi parapewarisnya.
Menurutpara sarjana ahli arkeologi berdasarkan prasasti. Tahun kemenjadian Ken Angrokialah 1220 M, yang berarti selisih dua tahun lebih awal dari hitungan penulis.Buku yang saya pergunakan sebagai latar penceritaan "Penulisan Sejarah Jawa,"karangan C.C Berg, yang diterjemahan S. Gunawan, diterbitkan Bhratara Jakarta1974. Ini pun berbeda sepakat, yakni 1225 M yang berarti selisih maju tigatahun.
Penulismenginjakkan keyakinan tahun 1222 sebagai berdirinya Singosari (Shingosari),bukan tidak beralasan. Pertama bersesuaian dengan buku panduan wisaya di candiShingosari, jalan Kertanegara, Candirenggo, Singosari, Malang, Jawa Timur.Kedua, seingat saya dengan pijaman yang sempat saya baca atas bukunya KRTSuryanto Sastroatmodjo, atau yang tertancap dalam hitungan runtut, selalu mudahteringat. Di samping mengambil keterangan buku Pelita Hidup, SusunanMoertiko 1978. Tahun berikutnya saya mendapatkan buku tertitel "Serat PararatonKen Arok," Susunan R.M. Mangkudimedja dan Drs. Hardjana H.P., memberikanketerangan bahwa Ken Arok menjadi raja di tahun 1141 sampai 1169 Caka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.