Jumat, 04 Juni 2010

[UNTAIAN KEMBANG]

Untaian kata-kata disengajalah seirama,
gemerincing khafilah lewati padang raya.

Gerak bebulu idep mata terpesona warna,
menerbangkan ciuman kembang sejarah.

Tatapan sungai menjilati pohon tenggelam
kalbu kecanduan ilalang ditajamkan pena.

Bergesek alunan syair bayangan mendung
menerbangkan jiwa-jiwa kepayahan rindu.

Jalan tiada duga terkenang ketukan pintu
menanti gerimis berat ke peraduan senja.

Sembrani di bukit awan setepukan air kali
ikan-ikan riang menari saling berpandang.

Para bidadari bersenda kibaskan selendang
serupa kekupu mengatup singgah di tangan.

Keindahan bertumpuk kabarkan berita suka
lebih genap nasib ditinggal pulang telanjang.

Masikah berada kepada nyawa yang serupa?
Perlukah mencari tulang sum-sum berdebu?

Kembali melekat renungan tak lagi sembunyi,
jika hikayat dalam genggaman semesta kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.